Sugeng Rawuh Poro Tamu dumugi ing situs ipun mas Puthut Wibowo.....ampun di isin isin njihh,amargi niki taseh ajaran

PEMERINTAH PERLU PERTIMBANGKAN KENAIKAN ANGGARAN PERTAHANAN

Jakarta, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) meminta pemerintah untuk benar-benar mempertimbangkan kenaikan anggaran pertahanan, karena menyangkut keamanan dan kedaulatan negara.

Gubernur Lemhannas Muladi di Jakarta, Kamis, mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi ancaman keamanan yang sangat berat dan serius baik di tingkat nasional maupun regional.

"Beban yang harus ditanggung Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI sangat berat karena menyangkut keamanan dan integritas kedaulatan negara, tidak saja ancaman aktual tetapi juga ancaman tradisional seperti terorisme, separatisme, kegiatan ilegal ditambah kita akan menghadapi Pemilu," ujarnya.

Muladi menyatakan, sangat memahami keterbatasan yang dihadapi pemerintah untuk membangun kekuatan pertahanan yang memadai. Namun, bagaimana pun pemerintah juga harus dapat mempertimbangkan peran dan tugas Dephan/TNI yang cukup berat yakni mengamankan dan menjaga kedaulatan negara.


"Perlu ada pertimbangan khusus. Anggaran yang selama ini diterima Dephan/TNI termasuk anggaran TA 2009 sebesar Rp33,6 triliun, belum dapat memenuhi kekuatan pokok minimum (minimum essential force). Pertahanan kita sangat lemah dibanding negara lain, bahkan negara-negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura, apalagi jika dihadapkan dengan Australia," tuturnya.

Muladi menilai, tambahan anggaran pertahanan/TNI sebesar Rp460 miliar yang diajukan Dephan pada TA 2009 dari yang diberikan sebesar Rp33,6 triliun, masih terlalu kecil.

"Belum apa-apa itu. Masih terlalu kecil, kalau bisa lebih dari Rp460 miliar. Alokasi anggaran yang telah diberikan sebesar Rp33,6 triliun, hanya habis untuk gaji, tidak bisa untuk beli persenjataan baru. Sedangkan tambahan anggaran Rp460 miliar itu hanya untuk operasi. Jadi, kecil sekali padahal tanggungjawabnya besar sekali yakni mengamankan dan menjaga kedaulatan negara," tuturnya.

Pada TA 2009, Dephan/TNI mendapat alokasi anggaran senilai Rp33,6 triliun atau lebih rendah dari TA 2008 yang mencapai Rp36 triliun. Penurunan alokasi tersebut, berdampak pada pemeliharaan kesiapan dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), pemeliharaan dan peningkatan kemampuan prajurit, serta kegiatan operasi pertahanan keamanan.

Untuk itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono pada Rapat Pimpinan (Rapim) Departemen Pertahanan (Dephan) 2009 meminta tambahan anggaran sebesar Rp460 miliar.

Sumber : Antara


Departemen Pertahanan RI

Read More......