Sugeng Rawuh Poro Tamu dumugi ing situs ipun mas Puthut Wibowo.....ampun di isin isin njihh,amargi niki taseh ajaran

Hari Aremania

artikel diambil dari http://tribunaremania.com
Dikirim oleh Gnaro Oyonid

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Aremania adalah sebuah kelompok suporter yang tidak hanya berdomisili di Malang Raya saja. Hampir di seluruh kota yang tersebar di Indonesia, kita akan menjumpai seseorang yang menamakan diri sebagai Aremania. Jika klub Arema Indonesia bertanding di stadion manapun, maka Aremania pasti ada di dalam stadion tersebut dengan atau tanpa atribut Aremania.



Saat berlaga di stadion-stadion yang kurang bisa menerima kehadiran Aremania, maka Aremania akan menanggalkan atribut untuk sementara waktu sebab suporter lawan hanya akan mencekal jika ada suporter yang memakai atribut Aremania. Mereka tidak akan pernah bisa menelanjangi atribut utama Aremania karena atribut utama tersebut telah terpahat sebagai relief yang indah dalam setiap dinding hati para Aremania.

Para pemain dan pelatih Arema Indonesia pun akan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena mereka merasa bahwa perjuangannya selalu ditemani oleh do’a-do’a yang tulus dari para Aremania. Nyanyian dan hujatan dari suporter lawan pun tak ubahnya seperti sebuah lagu cengeng nan romantis yang berasal dari headset Ipot yang sering digunakan saat beraktivitas santai, karena para pemain sudah terbiasa dengan nyanyian-nyanyian spartan dari para Aremania saat laga kandang di Stadion Kanjuruhan. Ikatan spiritual inilah yang akan menjadi modal utama klub Arema Indonesia dalam meraih prestasi yang lebih baik lagi.

Bagi Aremania yang tinggal di luar daerah atau sedang merantau, bisa menonton pertandingan klub Arema Indonesia secara langsung adalah sebuah anugerah yang sangat besar. Anugerah tersebut seakan-akan mampu membunuh rasa rindu kepada keluarga dan atmosfir kota Malang, belum lagi jika terdapat rombongan nawak-nawak Aremania dari Malang langsung, rasanya seperti sebuah reuni akbar yang selalu diidam-idamkan.

Kondisi di atas bukanlah sebuah hal yang dibesar-besarkan karena menonton pertandingan klub Aremania Indonesia secara langsung adalah sebuah kesempatan yang sangat langka bagi para Aremania perantauan. Aremania perantauan adalah Aremania yang sedang merantau untuk mencari rezeki di daerah lain demi kelangsungan hidup keluarga. Aremania perantauan memang sering pulang ke Malang, tetapi momentumnya sering menyesuaikan dengan hari libur nasional yang notabene jarang bersamaan dengan jadwal home klub Arema Indonesia.

Berdasarkan alasan di atas, saya berpendapat bahwa perlu ditetapkannya Hari Aremania, yang didedikasikan untuk berkumpulnya para Aremania seluruh dunia di kota kelahiran Arema Indonesia, yaitu di Kota Malang tercinta. Pada hari itu, seluruh aktivitas kota Malang diliburkan dan diselenggarakan sebuah hajatan besar yang bertemakan Aremania.

Pada hari itu, bisa digelar berbagai acara positif, antara lain: seminar suporter, syukuran, bazaar, konvoi, pertandingan persahabatan, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Menurut saya, hari yang tepat untuk ditetapkan menjadi Hari Aremania adalah setiap tanggal 11 Agustus karena hari itu bertepatan dengan ulang tahun kelahiran klub Arema Indonesia.

Jika hal ini bisa tercapai, maka seluruh Aremania yang tersebar di berbagai belahan dunia akan berusaha untuk mengatur waktunya masing-masing agar bisa menghadiri gelaran akbar tersebut. Selain Aremania, tentunya wisatawan, media dan kelompok suporter lainnya juga ingin merasakan atmosfer perayaan Hari Aremania tersebut.

Menurut ayas, berbagai keuntungan yang bisa dirasakan oleh PT. Arema Indonesia, Pemerintah Malang Raya dan Aremania atas ditetapkannya Hari Aremania, antara lain:

1. Sebagai silaturahmi Aremania
Setiap acara yang mampu menyedot animo besar Aremania adalah sebuah ajang yang selalu ditunggu-tunggu oleh para Aremania. Kedatangan Aremania dari berbagai penjuru dunia diharapkan mampu memberi ide-ide cemerlang buat kemajuan klub Arema Indonesia. Diskusi dan pemaparan program kerja dengan manajemen klub diharapkan mampu menghasilkan perencanaan manajemen yang implementatif dan dipastikan mendapat dukungan dari para Aremania.

2. Ikon wisata baru Malang
Pihak pemerintah Malang Raya akan mendapatkan ikon wisata baru yang diharapkan mampu menarik para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk larut serta dalam perayaan Hari Aremania. Ikon ini diharapkan mampu menjadi pelengkap berbagai objek wisata yang tersebar di Malang Raya untuk menarik wisatawan dan mampu mewujudkan Malang Raya sebagai kota wisata yang layak untuk dikunjungi.

3. Pameran produk potensial Malang
Derasnya arus manusia yang masuk ke Malang Raya bisa dimanfaatkan sebagai sarana yang efekrif untuk lebih memperkenalkan produk-produk potensial Malang Raya kepada seluruh dunia. Masyarakat luar Malang Raya akan berusaha untuk mencari produk-produk yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup di daerah lain. Jika produk tersebut memiliki manfaat yang besar dan sangat diminati oleh masyarakat di luar Malang Raya, maka bukan tidak mungkin jika permintaan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat Malang Raya akan mengalir. Dengan begitu, akan menciptakan sebuah kemandirian dan lapangan pekerjaan baru di wilayah Malang Raya.

4. Peningkatan pendapatan PT. AI

Kedatangan para Aremania dari berbagai belahan dunia akan meningkatkan volume penjualan berbagai atribut Arema Indonesia. Tingginya tingkat kesadaran para Aremania untuk membeli merchandise yang berhologram resmi PT. Arema Indonesia akan memberikan arus kas masuk ke rekening manajemen klub. Dana tersebut akan sangat membantu kelangsungan hidup klub Arema Indonesia.

5. Peningkatan Pendapatan Daerah
Para Aremania yang berasal dari luar Malang Raya, akan memanfaatkan momen ini sebagai acara wisata keluarga. Biasanya, wisatawan akan selalu berperilaku konsumtif terhadap produk-produk asli dari daerah yang dikunjungi. Dengan daya beli yang tinggi terhadap produk-produk tersebut, maka Pemerintah Malang Raya akan mendapatkan pemasukan berupa pajak, antara lain: dari penjualan Barang Kena Pajak, Pajak Hotel, dll.

6. Sarana mempertahankan loyalitas pemain dan pelatih

Kebersamaan yang diciptakan oleh para suporter Aremania diharapkan mampu menjadi alasan kuat untuk para pemain dan pelatih saat ini untuk tetap bertahan membela klub Arema Indonesia di musim-musim mendatang. Jika kita mengandalkan kekuatan finansial klub, tentunya untuk saat ini kita akan kalah dengan klub lain karena manajemen klub dituntut aktif untuk menyediakan fresh money untuk mengikatnya di awal musim. Sedangkan klub-klub lain yang dibiayai APBD biasanya memiliki kekuatan finansial yang baik di awal musim. Aremania diharapkan mampu meyakinkan hati para pemain dan pelatih bahwa klub Arema Indonesia memiliki prospek yang baik karena didukung oleh suporter yang memiliki loyalitas berkualitas.

7. Sarana menarik investor

Momen ini tentunya akan menjadi konsumsi lezat bagi para media. Melalui media inilah, secara tidak langsung akan membantu proses pengenalan Malang Raya sebagai kota yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Jika pemerintah dan Aremania mampu mengemas momentum ini dengan baik, maka investor diharapkan bersedia menanamkan dananya di wilayah Malang Raya, mengingat masih banyaknya potensi yang bisa dikembangkan demi kemajuan masyarakat Malang Raya.

8. Meminimalisir konflik dengan masyarakat
Selama ini, banyak masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya kegiatan konvoi Aremania setiap tanggal 11 Agustus. Tentunya, dengan ditetapkannya Hari Aremania oleh pemerintah Malang Raya, masyarakat non Aremania yang tinggal di Malang Raya akan menyadari kegiatan tersebut.

9. dan keuntungan lainnya


Hari Aremania adalah sebuah hari yang sangat layak diberikan oleh Pemerintah Malang Raya kepada Aremania atas dedikasinya mengharumkan nama Malang Raya. Aremania lahir di Malang Raya dan akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk klub Arema Indonesia, Malang Raya, dan Indonesia. Saya bangga menjadi seorang Aremania. Salam satu jiwa, Arema Indonesia. (*)
share on facebook

No comments:

Post a Comment